4th Day: Gaya Bahasa dalam Komik / Manga | Belajar Bahasa Jepang Bersama 4th Day: Gaya Bahasa dalam Komik / Manga | Belajar Bahasa Jepang Bersama

4th Day: Gaya Bahasa dalam Komik / Manga

Minggu 14 Agustus 2016 Di hari minggu -hari keempat- ini tidak banyak yang riizhu lakukan, cuma menyempatin baca mengenai aturan menulis sesuai EYD. Walau pun menurutku sebenarnya gak ngefek juga(≧▽≦) aturannya panjang banget 1 jam lebih mungkin bacanya riizhu, tanda baca titik (.) aja banyak penggunaannya, dan setelah selesai membaca sepertinya riizhu lupa semuanya( ̄ー ̄)a habisnya terlalu banyak sih yang dibaca.

Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
Walaupun bahasa di komik itu tidak perlu sepenuhnya tunduk dengan aturan EYD dan hanya bersifat seperti bahasa percakapan saja dimana kita dibolehkan menggunakan bahasa-bahasa percakapan seperti menggunakan kata nggak, ngapain, banget dan sebagainya. Hehe tapi tergantung cerita dari komiknya juga sih XD, kalau komik yang memang bercerita tentang schoollife dan comedy ya mungkin wajar tapi kalau genre lain seperti Attack on Titan sepertinya gak enak juga lihatnya kalau menggunakan bahasa gaul. Intinya sih (menuru riizhu secara pribadi sebagai penikmat manga dan anime dari kecil) tidak mengapa menggunakan bahasa gaul atau percakapan, toh aslinya (dari bahasa Jepangnya) juga menggunakan bahasa yang tidak sesuai EYD bahasa Jepang. Mungkin tujuannya biar bisa menciptakan kesan santai dan nggak terasa kaku percakapannya. Lha, trus ngapain pake mempelajari penggunaan bahasa sesuai EYD segala? Peace(^O^)v. Waduh, gimana jawabnya ya. Baiklah jadi gini, biarpun nanti di dalam komik kita boleh menggunakan bahasa-bahasa slang dan percakapan tetapi tetap saja kita harus menuliskannya dengan benar (benar dalam penggunaan tanda baca dan benar dalam penggunaan kapitalisasi dan lainnya, kan yang kita langgar cuma dari segi kosakata bahasanya saja, mungkin biar bahasanya nggak terasa baku dan enak dibaca).

Gaya Bahasa Manga
Nah, jadi gitu(*^^*). Itulah alasan riizhu untuk kembali membaca dan mempelajari aturan penulisan sesuai EYD, untuk memastikan bahwa tidak salah dalam menggunakan tanda baca dan penggunaan huruf besar. Walau, ya setelah baca lupa aturannya(¯―¯٥) cuma ingat sedikit, tak apalah, nanti kapan-kapan dibaca kembali deh. Sepertinya seorang penerjemah itu harus ikut menjiwai komiknya agar bisa menemukan gaya bahasa yang cocok untuk komiknya yang diterjemahkan^^, kalau menurut kalian bagaimana?.

Setelah membaca tentang EYD, sisanya riizhu habisin untuk membaca manga di aplikasi Comico, kali ini gak cuma baca Relife aja, tapi banyak komik yang lain yang dibaca seperti Crayon Shin-chan (episode spesial), Tonari no seki no Kobayashi-san, Koigusuri, Uchi no neko ga mono no kai ni narimashite dan Relife pastinya. Besok lagi aja deh ceritain tentang manga-manganya, baru pada 5 episode juga bacanya XD.
Baiklah baterai sudah sisa 3% dan jam menunjukan pukul 23:59 sampai disini dulu laporan hari ini, kita ketemu lagi dilaporan berikutnya, agak berasa seperti si Yoake Ryou yang mencatat laporan percobaan Relifenya, jujur sebenarnya emang terinspirasi dari situ sih XD yey! mata ashita ne.
Baca Juga

Komentar